Sejarah Indo
Caffe
Episode 7: Jaya
Ruang
pertemuan... kubah emas yang terletak di langit-langit seolah masih terlihat
baru, belum ternodai oleh karat.
Tempat
itulah yang menyatukan Indo Caffe. Tempat dimana Sang Kaisar duduk di tahta
tertinggi, dikelilingi oleh 6 buah anggota keluarganya. Tiap sisi kiri dan
kanan sang Kaisar, berdirilah 2 orang laki-laki dan 2 orang perempuan.
Sementara
itu di altar bagian bawah, terdapat Wilson dan Kevin. Ya, hanya mereka
berdualah Co-leader yang tersisa
dibalik suasana yang hening ini.
Lalu, di
bagian bawah altar, terdapat beberapa pasukan elite, namun Fadjri, sang ketua elder masih belum menampakan dirinya,
untuk memimpin barisan tersebut.
Lalu
masuklah seseorang kedalam Ruangan Pertemuan, berjalan menyusuri barisan
tengah, dimana semua anggota memberinya jalan menuju tepi altar, berlutut dan
memecahkan keheningan.
PRANG!! Sebuah cawan emas terjatuh
dari sebuah ketinggian. Cairan anggur yang bernaung di dalamnya menodai lantai
perak yang tadinya mengkilap.
Seluruh saksi mata menatap noda
yang dihasilkan oleh jatuhnya cawan tersebut, merasa ketakutan dan kekhawatiran
yang luar biasa.
“Apa
katamu?” Ray berteriak murka.
“Ia benar
Ray,” jawab DARIUS gemetaran. “Aku melihat Oblivion berkhianat. Ia bergegas
menuju markas musuh. Merupakan hal yang tidak wajar apabila ia mau melawan
musuh sendirian, sebab Ia bukan pasukan elite. Ia pasti mau menyerah karena
keadaan tidak memungkinkan Indo Caffe untuk menang.”
“Kurang
ajar!” Charles berteriak. “Tadi dia memintaku untuk mendonasi Valkyrie,
sekarang dia menghilang begitu saja! Benar-benar bedebah!”
Kemudian
seseorang lari menuju ruang pertemuan dengan tergopoh-gopoh.
“Ada apa
lagi ini, Fadjri?” tanya Ray dengan geram.
“Peta
gaib.” Jawab Fadjri. “Peta gaib telah hilang, padahal Zefry meninggalkannya di
ruangannya sebelum berperang!”
“Zefry dan
Yovela dikepung musuh,” Ray bicara dengan nada yang lebih tinggi lagi.
“Kemudian Oblivion berkhianat, kini peta gaib hilang. Kesialan apa lagi kah
yang berikutnya akan menimpa Clan kita?”
Semua
hening. Tidak ada yang berani berbicara, terutama karena Ray sedang
mengemukakan amarahnya.
“Kenapa
kalian diam saja?” Kata Ray kesal. “Asing_xyz, dan Excapel, cepat kalian cari Oblivion
dan tangkap dia hidup-hidup, aku mau mendengarkan penjelasannya!”
Tanpa berbicara
sepatah katapun, kedua perwira tersebut segera bergegas mengerahkan pasukannya,
bersiap untuk memburu Oblivion, hidup – hidup...
Sementara
itu, Zefry dan Yovela...
“Kak,
bagaimana ini?” tanya Yovela mencengkram jubah Zefry, bersembunyi di belakangnya.
“Ugh..
Golem, Witch, Valkyrie, P.E.K.K.A...” gumam Zefry. “Pasukanku tidak ada
apa-apanya dibandingkan pasukan mereka.”
“Menyerahlah!”
Salah satu anggota dari Clan musuh berteriak. “Kalian sudah dikepung!”
Yovela
mengencangkan pegangannya pada lengan Zefry, seolah tidak mau kehilangan
dirinya.
“Aku tidak
akan menyerah tanpa perlawanan!” Sahut Zefry mencabut pedangnya, menggerakan Giant dan Dragon miliknya.
Namun, tidak
sampai beberapa detik, Dragon – dragon
milik Zefry sudah berhasil ditumbangkan oleh Archer Queen musuh.
Musuh
tertawa getir melihat ketidakmampuan Zefry melakukan serangan balik. Namun,
Zefry ingin mati secara terhormat. Semangatnya masih berkobar dibalik zirah
emasnya itu. Ia melepas kopiahnya dan berseru dengan lantang. Ia memfokuskan
pedang di tangan kanan dan perisai di tangan kiri, menerjang pimpinan musuh
dengan kekuatannya yang masih tersisa.
Ia
menerjang segala tengkorak – tengkorak yang menghalangi jalannya, membuka jalan
menuju leader musuh. Namun, semakin banyak tengkorak yang dibunuh, semakin
banyak juga tengkorak yang dilahirkan kembali oleh witch
musuh
Dengan
terhalangnya oleh sepasukan tengkorak yang tiada habisnya, Zefry kewalahan,
staminanya menurun drastis. Hingga akhirnya Zefry terkulai dan jatuh lemas.
Kemudian leader musuh melangkah mendekati Zefry
yang tak sadarkan diri, dengan seringainya yang sinis, seolah baru menumbangkan
sesuatu yang lemah dan menjijikan.
“Ternyata
hanya seginikah kemampuan co-leader
terbaik Indo Caffe?” Serunya diiringi oleh cemooh teman-temannya. “Membosankan
sekali.”
Kemudian
dengan bengis, leader musuh tersebut mengangkat tangannya, mengisyaratkan aba-aba
Archer Queennya untuk segera membidik Zefry yang tengah tumbang.
“Inilah
akhir dari ketua militer kalian, Indo Caffe,” Serunya sambil tertawa dengan
keji.
“TIDAAKKK
JANGAAANN!!” Yovela berteriak mendekati leader
musuh, memeluk kakinya, memohon keselamatan bagi co – leader Indo Caffe yang terkulai itu..
(
(^_^) )
Sementara
itu, jauh ribuan kilometer dari lokasi Zefry, seseorang sedang bergegas,
mengerahkan pasukannya.
Ya, derap
lari kudanya meninggalkan desiran debu dalam badai pasir itu. Diiringi oleh
suara sangkakala dan sorak sorai prajurit – prajurit dibelakangnya.
“Hmm,
mereka ada di situ,” gumamnya sambil menerawang sesuatu yang berkedip merah.
Ya, benda itu tak lain dari peta gaib; benda yang seharusnya selalu dibawa
Zefry kemanapun ia pergi.
Sosoknya
yang ditudungi oleh jubah hitam membuatnya terlihat misterius. Tidak hanya
pedangnya yang mengeluarkan aura hitam, Namun keruncingan gigi kuda yang
ditungganginya juga membuatnya terlihat memiliki naluri pembunuh yang kejam
Banyak Archer
Tower, Cannon, maupun Wizard Tower menghadang Ksatria Hitam itu, namun ternyata
ia lebih kuat dari yang mereka kira.
Ya,
pedangnya yang hitam mengkilat itu haus akan darah, bagaikan magnet yang selalu
mencari raga manusia untuk dibasmi. Tiap darah yang ditumpahkannya, terisap
oleh kegelapan pedang tersebut dan meningkatkan naluri pedang tersebut untuk
menummbangkan lebih banyak nyawa lagi.
(
(^_^) )
Sementara
itu, di ruang pertemuan Indo Caffe..
“Ray, musuh
telah menunggu kita di depan!” Wilson menyampaikan.
Suasana
sempat hening. Semua terlalu takut untuk berperang.
“Semuanya
tergantung oleh Groovy,” kata Delavega.
“Tapi
bagaimana kalau ia tidak berhasil menerobos kepungan musuh?” Tanya Steven
tiba-tiba. “Maksudku, bagaimana kalau ia mati?”
Giselle
mengerinyit mendengar tanggapan Steven. Ia tidak mampu membayangkan apa yang
terjadi apabila sepupunya itu mati.
“Baiklah,”
kata Ray. “Kita harus berperang atau mati!”
Ray berseru
dengan lantang. Namun, tidak ada sorak sorai balasan dari pihak-pihak yang
berada di bawah singgasananya. Hanya terdapat hiruk pikuk dan keluhan akan
perang.
“Groovy
sudah pergi meminta bala bantuan,” kata Ray pelan. “Apakah kalian mau
melihatnya kecewa ketika kembali dengan pasukannya nanti? Apakah kalian mau
melihatnya ikut mati bersama kita?”
Suasana
kembali menjadi hening total. Kini semua menatap sosok sang Kaisar. Ya, mereka
melupakan adanya harapan. Dengan kembaliya groovy, berarti juga ada datangnya
bala bantuan dari Jackpot, Chelsee, Alan Dwi, dan yang lainnya.
“Kini apa
jawaban kalian? Akankah kalian berperang disisiku hingga akhir hayat?” Serunya
dengan keras.
“YA!” Tak
ada satupun yang tidak memberikan jawaan kepada Ray. Ya, mereka telah menemukan
setitik harapan yang memompa semangat mereka untuk bertahan hidup.
Ray segera
menyiapkan pasukan Hog Rider miliknya, serta Barbarian King yang berada di
garis belakang. Pasukan ratusan archer telah disiapkan oleh Ketsi, Crystal dan
Kezia. Sementara itu, Charles dan Billy mengerahkan Golemnya di garis depan,
melindungi pasukan belakang yang ada. Tak lupa sepasukan healer milik Teto dikerahkan
untuk melindungi giant milik Noven dan sekumpulan Wizard milik Steven. Semua
pasukan berbaris dengan rapi, mereka telah siap melawan musuh. Hidup atau mati
itu tergantung dariusaha perlawanan yang akan mereka hadapi.
Sorak –
sorai dan teriakan musuh sudah mulai terdengar dibalik pintu istana. Beberapa
saat kemudian, terdengar suatu benturan yang keras di balik pintu. Suara itu
pasti ditimbulkan dari dobrakan ribuan giant musuh yang berusaha membobol pintu
istana.
“Bersiaplah,”
ujar Ray memberi aba – aba. Kemudian pintu akhirnya berhasil di dobrak oleh
giant musuh.
“SERBUU!”
Seru Ray memimpin pasukannya yang diikuti oleh seruan anggota-anggota lainnya
yang siap mati.
(
(^_^) )
Di lain pihak, Asing dan Excapel
masih saja berusaha untuk mencari Oblivion sang pengkhianat. Mereka harus
menerobos kepungan musuh. Mereka sangat terhambat melewati markas-markas yang
menghadang.
Sementara
itu, Yovela...
“Kak Zefry,
bertahanlah!” Yovela berusaha untuk berteriak menyadari Zefry dengan khawatir.
“Hidupmu
berakhir disini, anak muda,” kata salah satu orang yang mengepung mereka dengan
aksen mandarinnya itu.
Mereka
segera memerintahkan Witch mereka untuk memperbanyak pasukan tengkorak.
Terdapat nyaris ribuan pasukan tengkorak muncul dari tanah. Ya, mereka sangat
membenci segala yang hidup. Mereka menginginkan darah dari segala yang hidup, bersiap
untuk mengoyak daging Zefry dan Yovela.
Yovela
menjerit di tengah keadaan yang ada. Ia tidak siap berpasrah menyerahkan
hidupnya di tangan musuh yang kotor.
Para
tengkorak itu sudah mulai berjalan makin lama makin dekat, hingga hanya
berjarak beberapa senti dari Yovela.
CTAR!
Yovela menjerit dengan sangat kencang. Namun, ia tidak merasakan sakit
sedikitpun. Ia mencoba untuk membuka matanya. Dilihatnya seorang wanita raksasa
dengan pakaian kulit yang minim. Wanita yang bertinggi nyaris 2 meter itu
mengayunkan kapak raksasa yang tidak kalah jauh tingginya dengan pemiliknya,
menghancurkan segala skeleton yang
tadi mencoba untuk menyerang Yovela.
“Zefry,
Yovela! Kalian tidak apa-apa?” Sahut seseorang di belakang wanita jangkung itu.
Orang itu berkerudung, memegang pedang beraura hitam, menunggangi kuda hitamnya
yang besar.
“Oblivion?”
gumam Yovela kaget. “Kukira aku akan mati. Ternyata Kau datang bersama valkyriemu. Tunggu... Bagaimana kau
menemukan kami?
“Peta gaib,”
desis Oblivion sambil memerintahkan Valkyrienya
untuk terus memenggal skeleton – skeleton
yang ada.
Kapak valkyrie itu membunuh skeleton-skeleton dengan sangat cepat, bahkan lebih cepat dari
kemampuan regenerasi skeleton yang
dimiliki oleh witch sekalipun,
sehingga pada akhirnya valkyrie milik
Oblivion dapat menebas segala witch musuh
yang ada.
“Jaga Zefry
dan tunggu disini,” Kata Oblivion kepada Yovela, yang kemudian memerintahkan
pasukannya untuk segera maju bentrok dengan pasukan musuh.
“Jumlah
pasukanmu masih kalah drastis dibandingkan pasukanku, nak,” desis leader musuh yang kemudian naik ke atas
naga merah gelapnya. “Menerobos pasukanku saja belum tentu kau bisa, apalagi
mengalahkanku?”
“Oh well, aku memang tidak perlu mencabik-cabik
seluruh pasukanmu untuk mengalahkanmu,” Oblivion berseru dengan mantap.
Setelah
berkata demikian, Oblivion mengerahkan kudanya, menerjang segala Witch yang
ada, kemudian kaki kuda hitam miliknya menginjak pundak-pundak barbarian musuh dengan bebas sebagai
pijakan, kemudian melompat makin tinggi ke pundak-pundak di barisan Valkyrie, giant, dan golem secara berurutan.
Dengan pedang dan kuda besarnya yang
haus akan darah, Oblivion berseru dengan buas, memerintahkan kuda hitamnya
untuk melompat lebih tinggi lagi, sambil mengelak dari hujan anak panah dan badai pasir yang
bertebaran di udara, hingga mampu meraih ketinggian sang leader yang berada di atas naga.
Tercengang, leader musuh memerintahkan Naganya untuk meningkatkan ketinggian.
Namun, karena Kuda Oblivion bergerak
lebih cepat daripada kuda-kuda pada umumnya. Kuda hitam milik Oblivion akhirnya
mampu melesat, dan meraih kaki naga tersebut dengan giginya yang runcing.
Kini giliran Oblivion yang melompat
dari kuda hitamnya, melesat tinggi mendekati sang pemimpin. Aura gelap
pedangnya tampak begitu pekat dan daya tarik terhadap mangsanya meningkat
drastis. Oblivion kini tersenyum dengan puas dan mengerikan.
“Kalau kau mengira bahwa kaulah
makhluk yang paling jahat di dunia ini, kau salah besar,” kata Oblivion sebelum
menusuk pedang hitam pada jantung sang pemimpin tersebut.
Darah segar keluar dari sang pemimpin tersebut. Namun alih-alih
bercucuran, segumpalan darah itu terisap kedalam pedang milik oblivion,
memepaktan aura hitamnya yang meningkatkan rasa haus akan darah yang lebih kuat
lagi. Setelah mendapatkan cukup darah untuk pedangnya, Oblivion mencabut pedang
dari jantung sang leader, kemudian menancapkannya pada kepala Naga Merah
tersebut, hingga menembus ke bagian dagu. Akhirnya naga tersebut menghembuskan
napas terakhirnya dan terjatuh.
Sementara itu, Oblivion memosisikan
dirinya menunggangi kuda hitamnya, bersiap untuk bertabrakan dengan tanah yang
jaraknya sangat jauh dibawah. Beberapa detik kemudian, Oblivion mendarat
bersama dengan kuda hitamnya dengan sempurna.
“KURANG AJAR! TANGKAP DIA!!” Seru
para co-leader musuh.
Oblivion memicingkan matanya,
bersiap membasmi lebih banyak pasukan yang menurutnya sangat lemah.
Ia membunuh, membunuh, dan membunuh
lebih banyak prajurit musuh lagi. Namun ia sadar bahwa tujuan utamanya ke
tempat ini adalah untuk membawa Yovela dan Zefry pulang ke Ruang Pertemuan Indo
Caffe.
Pada akhirnya karena takut pasukan
miliknya terbasmi dan tidak dapat melindungi Yovela dan Zefry lagi, Oblivion
memutar kudanya kemudian ia mengulurkan tangannya kepada Yovela untuk naik ke
kudanya sambil memapah Zefry.
“Kita harus cepat lari dari sini,
kita tidak punya banyak waktu! Kita harus bergegas ke markas besar Indo Caffe sebelum terlambat!” Ujar Oblivion
keras.
Mereka pun
bergegas menuju Indo Caffe hingga akhirnya terdapat dua sosok manusia
menghadang mereka.
“Oblivion!
Kutangkap kau!” Suara itu berasal dari dua orang yang berada di hadapan mereka,
membawa beberapa pasukan dibelakangnya.
“Asing? Excapel?”
Oblivion bertanya keheranan.
Excapel
memiccingkan matanya “Mengapa kamu berkhiana-“
“DIA
MENYELAMATKAN NYAWAKU!” bentak Yovela memotong kalimat Excapel.
Tidak Asing
maupun Excapel berani berbicara. Ya, Yovela merupakan salah satu dari mantan member
4 sekawan Clan INDONESIA. Mereka tidak berani membantahnya.
“Aku
terlalu dangkal untuk berkhianat kepada negeriku,” jawab Oblivion. “Aku merequest valkyrie dari Charles dan pergi diam-diam untuk menyelamatkan Zefry
dan Yovela, karena aku tahu bahwa kalian pasti akan memakan waktu yang lama
untuk berdiskusi yang menyebabkan keterlambatan pada pertolongan mereka!”
“Sekarang
cepat kita pergi dari sini! Kita harus menolong mereka!” perintah Yovela yang
ditanggapi oleh anggukan singkat Excapel dan Asing. Mereka segera bergegas kembali ke
markas utama.
(
(^_^) )
DUAR!
Barbarian King milik Ray berhasil dirobohkan oleh sekelompok minion milik
musuh. Golem milik Charles dan Billy pun tak kuaasa menahan jutaan anak panah
yang dilampiaskan kepadanya.
“Archer
musuh berambut biru,” kata Billy. “Kita tidak akan berhasil melakukannya.”
Bahkan Naga
merah milik Jessync dan Mystearion berhasil ditumbangkan oleh jutaan minion yang
ada.
Sedangkan
Balon berlogo tengkorak dan berlatar belakang hitam itu telah menghancurkan
sebagian besar dari mortar milik Indo Caffe.
“BRENGSEK!”
Teriak Mystearion kesal, diikuti dengan geraman Jessync yang juga kewalahan
menghadapi musuh.
“Lebih susah
dari musuh di JHT,” Ujar Jessync.
“Sedikit
lagi,” kata Ray. “Kita masih bisa bertahan! Terus kerahkan kemampuan kalian!”
Keadaan
semakin mengkhawatirkan, musuh sudah memasuki markas utama Indo Caffe.
“Tidak akan
kubiarkan!” DRAGON’S BELIEF maju ke garis paling depan mengerahkan 10 dragon miliknya, menghalau ribuan pasukan
balloon hitam milik musuh, diikuti
oleh member-member lainnya.
Namun,
makin banyak balloon yang
ditumbangkan, makin banyak bala bantuan yang datang. Kini DRAGON dan
kawan-kawan mulai kewalahan menghadapinya. Bahkan Ray sudah mengeluarkan P.E.K.K.A miliknya dan Charles sudah
mengeluarkan Witch miliknya untuk
menghalau musuh, namun ternyata masih belum ampuh juga.
“Sepertinya
kita akan kalah,” sahut Logan.
Jawaban
Logan mematahkan semangat bertempur Indo Caffe. Ya benar, karena Ray pun tidak
bisa berbicara apa-apa. Kini mereka seolah hanya berusaha memperlambat kematian
mereka dan jatuhnya Indo Caffe kedalam tangan musuh.
“Setidaknya
kita harus mati terhormat,” kata JOKOWI JK.
Jawaban
JOKOWI JK disetujui oleh DRAGON’S BELIEF dengan anggukan sebagai isyarat,
diikuti oleh member-member lainnya.
Bahkan
kakaknya Mystearion yang emosional itu hanya bisa tersenyum getir, membayangkan
kenyataan pahit yang harus mereka hadapi pada akhirnya.
Ditengah
keputus asaan yang ada, tiba-tiba barisan belakang musuh mulai terlihat
berhenti menyerang, membalikan badannya, meninggalkan benteng Indo Caffe yang
sudah nyaris menjadi puing-puing.
“Ada apa
ini?” ujar Fadjri penasaran. “Mengapa mereka memutar balik pasukan mereka
secara tiba-tiba?”
“Aku telah
datang,” Suara yang gelap dan misterius itu disertai dengan ringkikan kuda yang
mengerikan bagaikan makhluk dari neraka.
Penunggang
kuda tersebut memiliki satu penumpang wanita muda yang rambutnya sudah
acak-acakan, dan wajahnya sudah kusam karena tertepa badai pasir yang buas. Sedangkan kusir
kuda itu sendiri memiliki aura gelap dan bengis. Nalurinya untuk membunuh
sangat besar, ia melangkahkan kudanya menerobos kepuangan musuh.
Tiap derap
langkahnya disertai oleh jatuhnya petir biru dari langit. Penunggang kuda hitam
itu tak terkalahkan, terdapat energi mistis beraura coklat kekuningan
mengelilinginya.
“Bagus
Yovela,” Kata penunggang kuda tersebut kepada orang yang berpegangan erat di
belakangnya.
Ya, Yovela
lah yang melontarkan lightning spell
dan healing spell. Ia harus fokus
semaksimal mungkin agar kusirnya mampu mengendalikan kuda serta menebas segala
musuh yang menghalangi.
“Oblivion?”
Ray kaget disertai dengan ekspresi penasaran dan benci.
“Kupersembahkan
kepadamu darah co-leader yang sudah
kubunuh,” Jawab Oblivion dengan ekspresi santai dan puas.
Namun,
ekspresi Ray tetap tidak berubah. Bagi Ray, Oblivion tetaplah sosok yang tidak
patuh karena tidak mendengarkan perintahnya.
“Akan
kuceritakan nanti,” kata Yovela cepat-cepat. “Sekarang kita harus fokus.”
Ray
mengangguk tanpa bersuara, kemudian menerawang ke arah Timur. Ia melihat
seseorang yang dikenalinya, bukan. Tiga orang yang dikenalinya. Orang yang di
tengah berbadan tinggi, dilapisi oleh zirah emasnya. Ekspresinya yang penuh
kharisma menunjukan ketidakgentaran sedikitpun terhadap musuh yang menghalau.
Sementara
itu orang di kirinya menggunakan jubah hitam, serta crossbow, disertai oleh bulu rajawali di bagian topi kulitnya.
Sementara itu orang di kanannya dinaungi oleh zirah perak, serta memiliki lance di tangan kanannya, serta perisai
kotak di tangan kirinya. Mereka membantu pemimpin mereka menerobos kepungan
musuh untuk bisa bergabung kembali ke dalam markas besar Indo Caffe, untuk
membantu Ray dan kawan-kawan melindungi Indo Caffe dari pihak lawan.
“Zefry! Kau
selamat!” seru DRAGON’S BELIEF.
“Bagus,”
ujar Wilson. “Sekarang bagaimana kondisi peperangan?”
“Groovy..”
guman Zefry melihat peta gaibnya yang telah dikembalikan Oblivion. “Dia sudah
dekat.”
“Seberapa
dekat?” tanya Kevin mendekati Zefry.
“Kulihat
terdapat belasan titik besar mengekori titik navigator groovy.” Ujar Zefry. “Dia
pasti telah membawa pasukan yang banyak.”
“Berarti
Alan sudah dekat?” Kata Excapel ceria karena sahabatnya telah kembali datang.
Giselle pun
ikut ceria, karena paling tidak ia mengetahui bahwa sepupunya itu selamat
menjalani misinya.
“Sekarang
kita harus menghalau musuh dulu,” kata Asing sambil mengisi ulang crossbow miliknya kemudian
menembakkannya lagi kepada musuh.”Nanti baru kita bersatu dengan pasukan
groovy.”
Kedatangan
Zefry dan berita kembalinya Groovy membuat semangat Indo Caffe meningkat
seketika. Mereka memporak poranda musuh bagaikan kerasukan.
“Ayo!
Balikan keadaan!” Sahut Steven memberi perintah.
Giselle
menggerakkan archer dan wizard miliknya, berusaha untuk maju, diikuti oleh
Noven, Christofer, dan juga Fadjri. Ia ingin memastikan bahwa sepupunya itu
benar-benar aman.
DRAGON
membuka jalan, menggerakan Hog Ridernya untuk menumbangkan Giant-giant milik
musuh yang masih tersisa, diikuti oleh Naga Mystearion dan juga Jessync yang
telah kembali mengobarkan semangatnya.
Akhirnya
mereka telah bersatu dengan groovy. Disana mereka melihat groovy, diiringi oleh
Jackpot, Chelsee, Trianity, Alan Dwi, Scrat, dan yang lainnya sedang
membumihanguskan markas musuh dengan dragon
yang mereka miliki.
“Bagus Groovy, kau telah menyelesaikan misimu dengan sangat baik,” Kata Ray tersenyum
puas dan lega.
“Peperangan
bukan masalah siapa yang lebih kuat, tetepi masalah semangat dan strategi yang
kita miliki. Sekarang kita sudah memiliki semuanya. Marilah kita serang musuh!”
Groovy berteriak dengan keras diikuti oleh genderang perang dan gemuruh pasukan
Indo Caffe
“BUNUH
SEMUANYA! JANGAN BERI AMPUN!” Ray berseru dengan nyaring, diapit dengan 7
saudara-saudaranya. Kini ditambah satu lagi dengan kehadiran Maxine, kakak Logan.
Di sayap
kanan dipimpin oleh Groovy yang diapit oleh Giselle di kiri dan Reynaldo di
kanan.
Sedangkan
sayap kiri dipimpin oleh Zefry dengan zirah emasnya yang selalu mengkilap, dan
ditemani oleh ksatria gelap yang menaiki kuda hitam besarnya, Oblivion.
Pasukan
inti dipimpin oleh Kevin, Wilson, Fadjri, dan Yovela, yang dibackup dengan
Sepasukan Dragon di udara dengan
Jackpot sebagai ketuanya yang diapit oleh DRAGON BELIEF dan juga Chelsee.
Sedangkan
Mystearion, Billy dan Jessync sendiri mempimpin pasukan di bagian depan,
bersama dengan sisa pasukan elite lainnya...
Kini tak
satu pun dari member Indo Caffe yang mau menyerah, tidak ketika mereka sudah
mendapatkan gairah perangnya kembali. Karena setidaknya ,mereka sudah tahu.. Bahwa
dengan semangat dan kesolidan yang mereka miliki, tidak ada rintangan apapun
yang tidak dapat mereka lewati...
Klik disini untuk kembali ke Episode 6: Bangkit
Klik disini untuk mengenal lebih jauh Member Solid Indo Caffe
Klik disini untuk kembali ke Episode 6: Bangkit
Klik disini untuk mengenal lebih jauh Member Solid Indo Caffe
No comments:
Post a Comment